Pada Abad ke-19 para ilmuwan mengira bahwa apa yang ditangkap pancaindra kita sebagai sesuatu yang nyata dan akurat. parapsikolog menyebutmata sebagai kamera dan retina sebagai film yang merekam pola-pola cahaya yang jatuh diatasnya. para ilmuwan modern menantangasumsi itu; kebanyakan percaya bahwa apa yang kita amati dipengaruhi sebagian oleh citra retina mata dan terutama oleh kondisi pikiran pengamat (Estele Zannes. Communication: The Widening Circle. Reading, Massachusetts : Addison-Wesley, 1982, hlm. 27). Oleh karena itu, kita biasanya mempunyai kesan berlainan mengenai lingkungan kita: benda, situasi, orang ataupun peristiwa disekitar kita, meskipun kita memiliki informasi yang sama mengenai hal-hal itu.
Untuk lebih memahami Persepsi, berikut adalah beberapa definisi lain persepsi:
1. Brain Fellows:
Persepsi adalah Proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi. (Lihat Andrea L. Rich. Interracial Communication. New York: Harper & Row, 1974, hlm. 17)
2. Kenneth K. Sereno & Edward M. Bodaken:
Persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran aka sekeliling dan lingkungan kita. (Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken. Trans-Per Undersatnding Human Communication. Boston: Houghton-Mifflin, 1975, hlm 21)
3. Phillip Goodacre dan Jennifer Follers:
Persepsi adalah proses mental yag digunakan untuk mengenali rangsangan. (Phillip Goodacre dan Jennifer Follers. Communicating across Culture. Wentworth, NSW : Social Science Press, 1987, hlm. 30)
4. Joseph A. Devito:
Persepsi adalah proses menjadikan kita sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita. (Joseph A. Devito. Komunikasi Antar Manusia. Edisi ke-5. Penerjemah: Agus Maulana. Jakarta : Profesional Books, 1997, hlm 75)
Rabu, 28 Maret 2012
Minggu, 25 Maret 2012
Psikologi Komunikasi
Ada empat ciri Psikologi pada komunikasi menurut Fisher:
1. Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)
2. Proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal mediation of stimuli)
3. Prediksi respon (Prediction of response)
4. Peneguhan respon (reinforcement of responses) / feedback.
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
1. Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)
2. Proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal mediation of stimuli)
3. Prediksi respon (Prediction of response)
4. Peneguhan respon (reinforcement of responses) / feedback.
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Jumat, 23 Maret 2012
Prinsip Komunikasi
Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi juga diuraikan dengan berbagai cara oleh para pakar komunikasi. Mereka adkalanya menggunakan istilah-istilah lain untuk merujuk pada prinsip-prinsip komunikasi ini.
Ada12 Prinsip Komunikasi :
1. Komunikasi adalah Proses simbolik
Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Langer, adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang (Lihat S.I. Hayakawa. "Symbols" dalam Wayne Austin Shrope. Experiences in Communication. New York : Harcourt Brace Jovanovich, 1974, hlm. 144). Manusia memang satu-satunya hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Ernst Cassirer mengatakan bahwa keunggulan manusia atsa makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarakan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama, misalnya memasang bendera dihalaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga dipresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Belakangan ini ikon dan lambang sering dipertukarkan. Berbeda dengan ikon dan lambang, indeks adalah tanda yang secara alamiah mempresentasikann objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga gejala (symptom). Indeks muncul berdasarkan hubungan antara sebab dan akibat yang punya kedekatan eksistensi.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
7. Komunikasi bersifat sistematik
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
11. Komunikasi bersifat irefersibel
12. Komunikasi bukan panassa untuk menyelesaikan beberapa masalah.
Ada12 Prinsip Komunikasi :
1. Komunikasi adalah Proses simbolik
Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Langer, adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang (Lihat S.I. Hayakawa. "Symbols" dalam Wayne Austin Shrope. Experiences in Communication. New York : Harcourt Brace Jovanovich, 1974, hlm. 144). Manusia memang satu-satunya hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Ernst Cassirer mengatakan bahwa keunggulan manusia atsa makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarakan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama, misalnya memasang bendera dihalaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga dipresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Belakangan ini ikon dan lambang sering dipertukarkan. Berbeda dengan ikon dan lambang, indeks adalah tanda yang secara alamiah mempresentasikann objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga gejala (symptom). Indeks muncul berdasarkan hubungan antara sebab dan akibat yang punya kedekatan eksistensi.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
7. Komunikasi bersifat sistematik
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
11. Komunikasi bersifat irefersibel
12. Komunikasi bukan panassa untuk menyelesaikan beberapa masalah.
Fungsi Ilmu Komunikasi
Ilmu komunikasi sebagai suatu disiplin Ilmu baru memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Fungsi Sosial yaitu pengakuan.
2. Fungsi Ekspresif yaitu penyampaian perasaan
3. Fungsi Ritual yaitu digunakan secara komunitas bersifat mistik
4. Fungsi Instrumental yaitu berfungsi untuk mengajar, mempengaruhi dan mengajak.
1. Fungsi Sosial yaitu pengakuan.
2. Fungsi Ekspresif yaitu penyampaian perasaan
3. Fungsi Ritual yaitu digunakan secara komunitas bersifat mistik
4. Fungsi Instrumental yaitu berfungsi untuk mengajar, mempengaruhi dan mengajak.
Tokoh-Tokoh Filsafat di Indonesia
Filsafat Indonesia adalah filsafat yang diproduksi oleh semua orang yang menetap di Indonesia, yang menggunakan bahasa-bahasa di Indonesia sebagai mediumnya, dan yang isinya kurang lebih memiliki segi distingtif bila dibandingkan dengan filsafat sejagat lainnya.
Filsafat
Indonesia adalah fenomena yang mulai marak di era 1960-an.
1. M. Nasroen
Seorang pelopor kajian Filsafat Indonesia. Puncak kariernya ialah ketika ia menjabat sebagai Guru Besar Filsafat di Universitas Indonesia. Karyanya ialah Falsafah
Indonesia,
yang di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) dikategorikan sebagai ‘buku langka’ dengan Nomor Panggil (Shelf
Number) 181.16
NAS f. Dalam karyanya itu, Nasroen menegaskan keberbedaan Filsafat Indonesia dengan Filsafat Barat (Yunani-Kuno) dan Filsafat Timur, lalu mencapai satu kesimpulan bahwa Filsafat Indonesia adalah suatu filsafat khas yang ‘tidak Barat’ dan ‘tidak Timur’, yang amat jelas termanifestasi dalam ajaran filosofis mupakat, pantun-pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, gotong-royong, dan kekeluargaan.
Beberapa kutipan karya M. Nasroen :
Sebagai hasil dari falsafah itu dalam alam kenyataan, adalah kebudayaan. Dalam alam kenyataan terdapat bermatjam-matjam kebudayaan dan tiap-tiap kebudayaan ini tentu mempunyai atau berdasarkan falsafah sendiri-sendiri pula. (M.Nasroen, Falsafah
Indonesia
1967)
Pantja Sila ini adalah pantjaran dari Pandangan Hidup Indonesia dan pasti mengandung unsur-unsur dari Pandangan Hidup Indonesia itu didalamnja. (M. Nasroen, Falsafah
Indonesia
1967)
Saja jakin, bahwa sebelum bangsa Indonesia memeluk agama, Tuhan telah mengilhami nenek mojang Indonesia membatja, jaitu mengemukakan ketentuan-ketentuan jang terdapat pada alam itu. Nenek mojang Indonesia dengan ketentuan-ketentuan itu mentjiptakan adat itu dan adat itulah jang mengandung falsafah Indonesia asli didalamnja. (M. Nasroen, Falsafah
Indonesia
1967)
Untuk mengetahui dan menjelidiki falsafah asli Indonesia haruslah mengetahui dan menjelidiki adat dan pantun Indonesia. (M. Nasroen, Falsafah
Indonesia
1967)
2. Soenoto
Merupakan pengkaji Filsafat Indonesia generasi kedua di era 1980-an.
Pendidikan kefilsafatan diperoleh dari UGM Yogyakarta (Sarjana dan Magister Ilmu Sosial dan Politik), lalu Vrije Universiteit Amsterdam (Doktor Ilmu Sosial dan Politik). Jabatan yang pernah dipegang ialah Dosen Tetap UGM (sejak 1958), Dekan Fakultas Filsafat UGM (1967-1979), Peneliti Filsafat Pancasila di Dephankam, Ketua Survei Pengamalan Pancasila di UGM dan Depdagri RI. Karya-karyanya ialah: Selayang Pandang tentang Filsafat Indonesia, Pemikiran tentang Kefilsafatan, dan Menuju Filsafat Indonesia: Negara-Negara di Jawa sebelum Proklamasi Kemerdekaan. Dalam ketiga karyanya itu Sunoto menyempurnakan karya rintisan Nasroen dengan menelusuri tradisi kefilsafatan Jawa dan memberikan penjabaran yang amat detail tentang tradisi itu
Pendidikan kefilsafatan diperoleh dari UGM Yogyakarta (Sarjana dan Magister Ilmu Sosial dan Politik), lalu Vrije Universiteit Amsterdam (Doktor Ilmu Sosial dan Politik). Jabatan yang pernah dipegang ialah Dosen Tetap UGM (sejak 1958), Dekan Fakultas Filsafat UGM (1967-1979), Peneliti Filsafat Pancasila di Dephankam, Ketua Survei Pengamalan Pancasila di UGM dan Depdagri RI. Karya-karyanya ialah: Selayang Pandang tentang Filsafat Indonesia, Pemikiran tentang Kefilsafatan, dan Menuju Filsafat Indonesia: Negara-Negara di Jawa sebelum Proklamasi Kemerdekaan. Dalam ketiga karyanya itu Sunoto menyempurnakan karya rintisan Nasroen dengan menelusuri tradisi kefilsafatan Jawa dan memberikan penjabaran yang amat detail tentang tradisi itu
3. R. Parmono
Lahir pada tahun
1952, R. Parmono menempuh kefilsafatan di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta (Sarjana Filsafat),
1976 di Program Pasca-Sarjana Jurusan Filsafat
Indonesia di UGM pula. Sebagai Dosen Filsafat di
UGM, bahkan pernah menjadi Sekretaris Jurusan (Sekjur) pada Jurusan Filsafat
Indonesia yang dirintisnya bersama-sama dengan Soenoto. Selain mengajar di
UGM, beliau juga salah seorang anggota Peneliti Filsafat Pancasila
(1975-1979) di Dephankam. Karya-karyanya
yang membahas Filsafat
Indonesia ialah: Menggali Unsur-Unsur Filsafat
Indonesia ,Penelitian Pustaka: Beberapa Cabang Filsafat di dalam Serat Wedhatama
(1982/1983), dan Penelitian Pustaka: Gambaran Manusia Seutuhnya di dalam Serat Wedhatama (1983/1984). Dalam bukunya Menggali Unsur-Unsur Filsafat
Indonesia, R. Parmono menyempurnakan kekurangan kajian Sunoto
yang mengkaji sebatas tradisi kefilsafatan Jawa dengan melebarkan lingkup kajian pada tradisi filsafat Batak, Minang, dan Bugis. Dalam buku itu
pula Parmono mencoba mendefinisi-ulang istilah ‘Filsafat
Indonesia’, sebagai ‘…pemikiran-pemikiran…yang tersimpul di dalam adat istiadat serta kebudayaan daerah…’ .
Jadi, Filsafat
Indonesia berarti segala filsafat
yang ditemukan dalam adat dan budaya etnik
Indonesia. Definisi ini juga dianut oleh pelopor
yang lain, Jakob Sumardjo.
Kutipan-kutipan:
•Bagi bangsa
Indonesia pandangan hidup itu dapat dipelajari dari khazanah adat, istiadat, kebiasaan-kebiasaan di dalam pelbagai kebudayaan daerah.
(R. Parmono, Menggali Unsur-Unsur Filsafat
Indonesia 1985)
•Hasil real dari pemikiran filsafat itu adalah kebudayaan. Oleh karena itu usaha untuk mempelajari filsafat
Indonesia dapat ditempuh melalui kebudayaan daerah.
(R. Parmono, Menggali Unsur-Unsur Filsafat
Indonesia 1985)
4. Jakob Sumarjo
Nama aslinya Jakobus Soemardjo, dilahirkan di Klaten pada tahun 1939. Karier kefilsafatannya dimulai ketika ia menulis kolom di harian KOMPAS,
Pikiran
Rakyat, Suara Karya, Suara Pembaruan dan majalah Prisma,
Basis, dan Horison sejak tahun 1969. Sejak tahun 1962 mengajar di Fakultas Seni Rupa Desain di Institut Teknologi Bandung (ITB)
Bandung dalam mata kuliah Filsafat Seni, Antropologi Seni, Sejarah Teater, daan Sosiologi Seni. Buku-bukunya yang khusus membahas Filsafat Indonesia ialah: Menjadi Manusia (2001), Arkeologi Budaya
Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Qalam, 2002, ISBN
979-9440-29-7), dan Mencari Sukma
Indonesia: Pendataan Kesadaran Keindonesiaan di tengah Letupan Disintegrasi Sosial Kebangsaan (Yogyakarta: AK
Group, 2003).
Dalam karyanya Arkeologi Budaya
Indonesia, Jakob membahas ‘Ringkasan Sejarah Kerohanian Indonesia’, yang secara kronologis memaparkan sejarah Filsafat Indonesia dari ‘era primordial’,
‘era kuno’, hingga ‘era madya’. Dengan berbekal hermeneutika yang sangat dikuasainya, Jakob menelusuri medan-medan makna dari budaya material (lukisan, alat musik, pakaian, tarian, dan lain-lain) hingga budaya intelektual (cerita lisan, pantun, legenda rakyat, teks-teks kuno, dan lain-lain) yang merupakan warisan filosofis agung masyarakat Indonesia.
Dalam karyanya yang lain, Mencari Sukma
Indonesia, Jakob pun menyinggung ‘Filsafat Indonesia Modern’,
yang secara radikal amat berbeda ontologi, epistemologi, dan aksiologinya dari ‘Filsafat Indonesia
Lama’.
Definisinya tentang Filsafat Indonesia sama dengan pendahulu-pendahulunya, yakni, ‘…pemikiran primordial…’ atau ‘…pola pikir dasar yang menstruktur seluruh bangunan karya budaya…’ dari suatu kelompok etnik di Indonesia. Maka, jika disebut ‘Filsafat Etnik Jawa’, artinya ‘…filsafat [yang] terbaca dalam cara masyarakat Jawa menyusun gamelannya, menyusun tari-tariannya, menyusun mitos-mitosnya, cara memilih pemimpin-pemimpinnya, dari bentuk rumah Jawanya, dari buku-buku sejarah dan sastra yang ditulisnya…’ (Mencari Sukma Indonesia, hal. 116).
Definisinya tentang Filsafat Indonesia sama dengan pendahulu-pendahulunya, yakni, ‘…pemikiran primordial…’ atau ‘…pola pikir dasar yang menstruktur seluruh bangunan karya budaya…’ dari suatu kelompok etnik di Indonesia. Maka, jika disebut ‘Filsafat Etnik Jawa’, artinya ‘…filsafat [yang] terbaca dalam cara masyarakat Jawa menyusun gamelannya, menyusun tari-tariannya, menyusun mitos-mitosnya, cara memilih pemimpin-pemimpinnya, dari bentuk rumah Jawanya, dari buku-buku sejarah dan sastra yang ditulisnya…’ (Mencari Sukma Indonesia, hal. 116).
Selain itu beliau juga membuat buku yang berjudul "filsafat seni" yang diterbitkan oleh ITB pada tahun 2000. semua tulisan di dalam buku ini berasal dari kumpulan artikel-artikel yang setiap minggu mengisi ruang budaya pada harian pikiran rakyat di bandung. pemikiran yang dituangkan pada buku ini hanya sebagai pengantar untuk menuju filsafat seni, walaupun demikian buku tersebut dapat menjadi sebuah referensi bagi pembacanya.
Hadis Dosa besar dan Paling Besar
HADIST TENTANG DOSA DOSA BESAR DAN PALING BESAR
حَدِيْثُ اَبِيْ بكرة رضيا لله عنه
قال : كنا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال الا انبئكم باكبر الكبائر ثلاثا
الإشراك باالله وعقوق الوالدين وشهادة الزور او قول الزور وكان رسول الله صلى الله
عليه وسلم متكئا فجلس فما زال يكررها حتى قلنا ليلته سكت. متفق عليه
Diriwayatkan dari Abu Bakrah r.a
dia telah berkata : “ Suatu ketika kami bersama Rosulullah SAW, kemudian beliau
bersabda : Maukah aku ceritakan kepadamu tentang sebesar besarnya dosa besar ?”
Rosulullah mengulangi sabdanya itu hingga tiga kali, lalu para sahabta berkata
: “Baiklah, wahai Rosulullah.”Rosulullah SAW kemudian bersabda: Menyekutukan
Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”Rosulullah kemudian duduk sambil
bersandar, lalu bersabda. “Ingatlah, kemudian berkata bohong.”Selanjutnya Abi
Bakrah berkata :”Rosulullah mengulang ulang sabdanya itu, sehingga kami berkata
:”Semoga Rosulullah berhenti dan mengulang ulang sabdanya.” HR.Bukhari Muslim
حديث أنس رضي الله عنه : عن النبي
صلى الله عليه وسلم فى الكبائرقال الشرك باالله وعقوق الوالدين وقتل النفس وقول الزور.
متفق عليه
Diriwayatkan dari Anas bin malik
r.a dia telah berkata :”Rosulullah SAW pernah ditanya tentang dosa dosa besar.
Lalu beliau bersabda :”Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua,
membunuh orang, dan bersaksi dengan kesaksian palsu.” HR.Bukhari Muslim
حديث أبى هريرة رضيا لله عنه : أن
رسول الله صلى الله عليه وسلّم قال اجتنبوا السبع المو بقات قيل يا رسول الله وما
هن قال الشرك بالله والسحر وقتل النفس التى حرم الله الا بالحق واكل واكل مال
اليتيم واكل الربا والتولي يوم الزحف وقذ المحصنات الغافلات المؤمنات. متفق عليه
Diriwayatkan dari abi Hurairah r.a
dia telah berkata : Rosulullah telah bersabda: “jauhilah tujuh perkara yang
dapat membinasakan, atau dapat menyebapkan dirimu masuk neraka, atau dapat
menyebapkan dirimu dilaknati Allah.”Para sahabat kemudian bertanya :”Wahai
Rosulullah, apakah tujuh perkara itu?” lalu Rosulullah bersabda :”menyekutukan
Allah, melakukan perbuatan sihir, membunuh manusia yang diharamkan oleh allah
melainkan dengan cara yang hak, memakan harta anak yatim, memakan harta riba,
lari dari medan pertempuran, dan memfitnah perempuan-perempuan beriman yang
baik yang senantiasa menjaga kehormatan dirinya yang sedang lalai.” HR.Bukhari
Muslim
حديث عبد الله بن عمرو بن العاصى
رضي الله عنهما : أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلّم قال من البائر شمت الرجل
والديه قالوا يا رسول الله وهل يشتم الرجل والديه قال نعم يسبّ أبا الجال فيسب
أباه ويسبّ أمه فيسبّ أمّه. متفق عليه
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr
bin Al-‘Ash radiyallahu anhuma, dia telah berkata: Rosulullah SAW telah
bersabda :”Diantara dosa dosa besar adalah apabila seorang mencerca dan mencaci
maki kedua orang tuanya.” Para sahabta kemudian bertanya: “ Wahai Rosulullah, adakah akan terjadi seorang
lelaki tega memaki kedua orang tuanya ?” Rosulullah kemudian bersabda :” Ya, mungkin
terjadi. Apabila seorang lelaki mencaci maki bapak orang lain, niscaya lelaki
itu telah mencaci maki bapaknya sendiri. Demikian pula halnya apabila seorang
lelaki mencaci maki ibu orang lain, berarti dia telah mencaci maki ibu
kandungnya sendiri.” HR.Bukhari Muslim
حديث عبدالله بن مسعود رضي الله قال
: سألت رسول الله صلى الله عليه وسلّم أيّ الذنب أعضم عند الله قال انتجعل لله ندا
وهو خلقك قال قلت له انّ ذالك لعضيم قال قلت ثمّ أيّ قال ثمّ ان تقتل ولدك مخافة
أن يطعم معك قال قلت ثمّ أيّ قال ثمّ أن تزاني حليلة جارك. متفق عليه
Diriwayatkan dari Abdullah bin
Mas’ud R.a, dia telah berkata :”Aku pernah berkata kepada Rosulullah SAW:”
Wahai Rosulullah, apakha dosa yang paling besar disisi Allah? “Rosulullah SAW
kemudian bersabda :”Engkau menjadikan sesuatu atau beranggapan bahwa ada
sesuatu yang sebanding dengan Allah, sedangkan Dialah yang menciptakan kamu.”
Aku kemudian berkata :”sesungguhnya dosa yang demian memang besar. Kemudian apa
lagi?” Rosulullah bersabda :”Kemudian kamu membunuh anak anakmu karena khawatir
fakir lantaran dia makan bersamamu.” Aku bertanya lagi : “kemudian apa lagi?”
Rosulullah SAW kemudian bersabda :”Engkau berzina dengan istri tetanggamu.”
HR.Bukhari Muslim
حديث عبد الله بن مسعود رضي الله
عنه : عن رسول الله صلى الله عليه وسلّم قال من حلف على يمين صبر يقتطع بها مال
امرئ مسلم هو فيها فاجر لقي الله وهو عليه غضبان. متفق عليه
Diriwayatkan dari Abdullah bin
mas’ud r.a, Dia telah berkata: “Rosulullah SAW telah bersabda :”Barang siapa
bersumaph dengan sumpah palsu dengan maksud agar dapat menguasai harta seorang
muslim, sedangkan dia nyata nyata melakukan kepalsuan dalam sumpahnya itu, Maka
ia akan menmui Allah dalam keadaan yang dimurkain-Nya.” HR.Bukhari Muslim
حديث عبد الله بن مسعود رضي الله
قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم سباب المسلم فسوق وقتاله كفر. متفق عليه
Diriwayatkan dari Abdullah bin
mas’ud r.a, Dia telah berkata :Rosulullah SAW telah bersabda :” Mencaci dan
memaki orang islam adalah perbuatan Fasik, memerangi mereka adalah perbuatan
kufur.” HR.Bukhari Muslim.
حديث عبد الله بن عمر رضي الله
عنهما :انّ رسول الله صلى الله عليه وسلّم من حمل علينا السلاح فليس منّا. متفق
عليه
Diriwayatkan dari Abdullah bin
Umar r.a, Dia telah berkata : Rasulullah telah bersabda :” Barang siap menghunu
spedang dihadapan kami, maka dia tidak termasuk dalam golongan kami.”
HR.Bukhari Muslim.
حديث حذيفة رضي الله عنه قال : سمعت
رسول الله صلى الله عليه وسلّم يقول لا يدخل الجنة نمّام. متفق عليه
Diriwayatkan dariKhudzaifah r.a,
dia telah berkata : Aku pernah mendengra Rosulullah SAW bersabda :”Tidak masuk
surge orang yang suka menabur fitnah." HR.Bukhari Muslim.
حديث ابي هريرة رضيالله عنه : انّ
رسول الله صلى الله عليه وسلّم قال لا ترغبوا ان ابائكم فمن رغب عن ابيه فهو كفر.
متفق عليه
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a, Dia telah berkata, sesungguhnya Rosulullah SAW telah bersabda :”Janganlah
kamu membenci Bapak-bapakmu. Barang siap membenci ayahnya berarti dia kafir.”
HR.Bukhari Muslim
Langganan:
Postingan (Atom)